MANAJEMEN ORGANISASI SANTRI: (Sebuah Tinjauan Kritis Menuju Organisasi Santri Yang Mandiri)
MANAJEMEN ORGANISASI SANTRI:
(Sebuah Tinjauan Kritis Menuju Organisasi Santri Yang Mandiri)[1]
Prolog
Pondok pesantren berdiri sezaman dengan
masuknya Islam ke Indonesia, dan merupakan hasil dari proses akulturasi damai
antara ajaran Islam yang dibawa para wali dan pedagang yang umumnya bernuansa
mistis, dengan budaya asli (indigenous culture) bangsa Indonesia yang
bersumber dari agama Hindu dan Budha.
Mulanya Pondok Pesantren adalah
perkembangan dari padepokan atau petapaan pada masa pra-Islam. Yaitu,
tempat di mana Kiai sebagai pusatnya (dahulu pertapa atau resi) memberikan
pelajaran tentang kebenaran, keyakinan, agama, ilmu kesaktian, dan lain-lain. Setelah
memeluk Islam, dengan berbagai penyesuaian, padepokan menjadi Pondok Pesantren.
Yaitu, tempat para santri yang sering datang dari tempat yang jauh belajar di
bawah bimbingan Kiai.
Bahkan Pondok Pesantren sendiri ada yang
bernuansa klasik (salafi) dan modern. Pondok pesantren klasik atau yang
biasa disebut dengan Pondok Pesantren Salafi, proses belajar-mengajar masih
dilakukan dengan cara dan metode lama. Sejalan dengan perkembangannya, Pondok
Pesantren tidak sedikit merubah sistem pendidikannya ke arah yang lebih modern.
Biasanya Pondok Pesantren modern di
Indonesia sistem dan proses pendidikan yang berlangsung berkiblat kepada Pondok
Pesantren Darussalam Gontor Ponorogo, atau Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan
Sumenep Madura.
Banyaknya alumni Pondok Pesantren yang
terbilang sukses menjadi tokoh dan panutan berbangsa dan bertanah air.
Menjadikan Pondok Pesantren tetap bertahan hingga detik ini, di tengah gejolak
budaya barat yang mengebiri. Kendatipun berita miring terkait Pondok Pesantren
yang dikatakan sebagai saragnya teroris, merupakan isu untuk melemahkan
kekkuatan Pondok Pesantren. Kemandirian Pondok Pesantren sepatutnya harus tetap
bisa dipertahankan, sebab menurut Clifford Geertz sendiri pendidikan Pondok
Pesantren merupakan basis pendidikan tradisional yang merupakan khas pendidikan
Indonesia (Jailani, 2010:14).
Organisasi dan Santri
Sebagai penuntut ilmu di sebuah Pondok
Pesantren, santri merupakan objek sentral dari sebuah pendidikan di dalamnya.
Berbagai aktivitas ke pondok pesantrenan yang tentunya berbasiskan keislaman,
mereka dapatkan selama pendidikan. Aktivitas-aktivitas tersebut, tentunya tidak
akan berjalan dengan baik ketika sistem yang dipakai tidak memberikan efek baik
terhadap santri.
Istilah organisasi seringkali kita jumpai
dimanapun, bahkan hampir di semua lini kehidupan kita, terlebih di lingkungan
Pondok Pesantren. Organisasi bisa kita jumpai di masjid, kelas, kamar,
lapangan, dapur, bahkan di kamar mandi sekalipun. Pertanyaannya adalah apa itu
organisasi?
Organisasi jika ditinjau dari kesepakatan
banyak tokoh merupakan sekumpulan orang yang memiliki kesepahaman yang sama
untuk mencapai tujuan bersama. Jika di sekolah, Organisasi Siswa Intra Sekolah atau
yang biasa disebut dengan istilah OSIS merupakan tempat di mana para siswa
beraktivitas.
Cukup banyak pendapat para tokoh tentang
organisasi, misalnya, James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the
form of every human association for the attainment of common purpose”
(Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama). Pendapat
yang lain seperti Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive
Functions” mengemukakan bahwa : “I define organization as a system of
cooperatives of two more persons” (Organisasi adalah system kerjasama
antara dua orang atau lebih). Selain itu, Menurut W.J.S. Poerwadarminta, dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia, organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai
bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur.[2]
Sedangkan Pawit M Yusup (2012:278) dalam
bukunya “Perspektif Manajemen Pengetahuan Informasi, Komunikasi, Pendidikan,
dan Perpustakaan”, dengan mengutip dari Greenberg dan Baron mendefinisikan
Organisasi sebagai “a social system consisting of groups and individuals
working together to meet some
agreed-upon objectives.” Yaitu suatu sistem sosial yang terdiri atas
kelompok dan individu yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
yang disepakati.
Dari definisi tersebut, setidaknya ada
tiga unsur dalam organisasi, yaitu, orang-orang (sekumpulan orang), kerjasama,
dan tujuan. Dengan demikian, jika kita mendefinisikan organisasi
adalah sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka
mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.
Berorganisasi setidaknya seorang santri bisa
memperoleh manfa’at-manfa’at terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Jika dirunut
manfa’at-manfa’at tersebut bisa menumbuhkan rasa kebersamaan antar santri, memperkuat
tali persaudaraan, menyebarkan rasa tolong menolong, memperkaya informasi, meningkatkan
kualitas pribadi, membangkitkan semangat juang, meningkatkan kualitas pikir, mengurangi
sifat egoisme, membina kesatuan berpikir untuk menyamakanpemahaman mencapai
tujuan, dan Melatih toleransi.
Manajemen Organisasi Santri
Istilah manajemen juga tidak asing
terlebih di lingkungan Pondok Pesantren. Secara luas manajemen diartikan
sebagai ilmu atau seni untuk mengelola ataupun mengatur sesuatu. Dalam software
Kamus Microsoft Encarta 2009, banyak definisi dari manajemen yang berasal dari
bahasa ingris yaitu management. Defenisi-definisi tersebut meliputi, management is administration of business, management is
managers as group, management is handling of something successfully, dan management
is skill in handling or using something.
Definisi-definisi tersebut masih
tergolong cukup luas, karena masih dalam lingkungan administrasi bisnis,
hubugan kolektivitas manajer dan pegawainya, dan seterusnya. Pawit M Yusup
(2012:10) masih dalam buku yang sama mendefinisikan bahwa “manajemen adalah seni
mengelola sumber daya yang tersedia, misalnya orang, barang, uang, pikiran,
ide, data, informasi, infrastruktur, dan sumber daya lain yang ada di dalam
kekuasaannya untuk dimanfaatkan secara maksimal guna mencapai tujuan
organisasi.”
Melalui definisi tersebut, jika kita
mendefinisikan Manajemen Organisasi Santri, merupakan seni mengelola sumber
daya yang tersedia untuk mencapai tujuan bersama dengan berdasar kepada aturan
yang berlaku di Pondok Pesantren. Selain guru atau ustadz di Pondok Pesantren,
santri merupakan sumber daya yang akan berdaya guna di masa depan. Sehingga
sistem pendidikan di Pondok Pesantren harus benar-benar berpegang teguh terhadap
ajaran keislaman dan keindonesiaan.
Berpegang
terhadap ajaran keislaman yang dimaksud, organisasi apapun yang ada dalam
lingkungan Pondok Pesantren tidak boleh lepas dari ajaran keislaman. Karena
dasar pemahaman di Pondok Pesantren adalah Islam. Berpegang terhadap ajaran
keindonesiaan, karena Pondok Pesantren di Indonesia merupakan basis pendidikan
tradisional bangsa Indonesia. Hal tersebut, juga termasuk dalam
kualifikasi mencintai Indonesia sebagai
sebuah bangsa dan Negara, sebagaimana Rasulullah menyampaikan dalam haditsnya
bahwa “Mencintai Negara/Bangsa adalah sebagian dari Iman.”
Organisasi santri bisa dikatakan solid
jika prinsip-prinsip organsisasi bisa dijalankan dengan baik. Prinsip-prinsip
tersebut meliputi Pertama, Penetapan tujuan yang jelas, Kedua, Kesatuan perintah (the principle of unity of
command), Ketiga, Keseimbangan, Keempat, Pendistribusian
pekerjaan (the principle of distribution of work), Kelima, Rentang
pengawasan (the principle of span of control), Keenam, Prinsip
pelimpahan wewenang (the principle of delegation of authority), Ketujuh, Prinsip departementasi (the principle of
departementation), Kedelapan, Prinsip penempatan pegawai yang tepat (the
principle of the right man in the right place), Kesembilan, Prinsip koordinasi (the principle of
coordination), dan Kesepuluh, Prinsip pemberian balas jasa yang
memuaskan.
Selain itu, organisasi santri yang baik
adalah ketika rutinitas, kegiatan ataupun aktivitas organisasi di lingkungan
Pondok Pesantren dijalankan dengan beretika, bermoral, dan berakhlaq mulia
serta sadar akan peran dan fungsinya di dalam sebuah organisasi santri.
Pentingnya nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang
atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya, yang merupakan definisi
dari “Etika” itu sendiri menjadi modal penting dalam berorganisasi (Bertenz,
2011:7).
Epilog
Layaknya sebuah organisasi santri, mengedepankan
ajaran Islam adalah menjadi hal utama yang penting untuk di tekankan. Sebab
berawal dari organisasi santri inilah, para santri bisa mengembangkan segala
kreativitas mereka untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri. Organisasi
santri harus keluar dari kerangkeng perspektif bahwa Pondok Pesantren hanya
bisa melahirkan alumni-alumni yang cupu, katro, dan tidak mengerti terhadap
kehidupan di luar Pondok Pesantren. Organisasi santri harus bisa dan mampu
merubah statemen dan perspektif tersebut, terlebih merubah dan membantah isu
yang menganggap Pondok Pesantren adalah sarang dari adanya teroris.
Dari tulisan sederhana ini, penulis
berharap Organisasi Santri harus bisa mandiri di tengah gejolak dan isu negatif
terkait Pondok Pesantren. Mandiri yang dimaksud adalah kemampuan dalam
berorganisasi untuk mengembangkan kemampuan, skill, berwawasan luas. Sehingga melalui
organisasi santri inilah, lahir cendikiawan-cendikiawan muslim yang unggul.
Bahan Bacaan:
Bertenz, K. 2011. Etika. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Encarta Electronic Encyclopedia. 2009. Knowledge Management.
Microsoft Corporation.
Jailani, Abd. Qadir. 2010. Menatap Masa Depan Bangsa. Madura:
Kajian Waraal Qitor (KWQ).
Yusup, Pawit M. 2012. Perspektif Manajemen Pengetahuan
Informasi, Komunikasi, Pendidikan, dan Perpustakaan. Jakarta: Rajawali
Pers.
[1]
Makalah disampaikan dalam Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) dengan tema
“Be Breave and Responsible Leaders” di Pondok Pesantren Al-Aqsha Desa Cibeusi,
Kecamatan Jatinangor Sumedang, pada hari Senin 10 November 2014.
[2]
Lihat, Makalah Zainullah Rois, berjudul “Pemimpin Sebagai Organisator”
disampaikan dalam Pelatihan Kepemimpinan Manajemen dan Organisasi (PKM) di TMI
Al-Amien Prenduan Sumenep Madura Pada 12
Februari 2009.
Label: Makalah
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda