FIKOM UNPAD; GERAI PERADABAN BARU DENGAN GENERASI BARU
Salah satu mahasiswa di depan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran |
Bagi sebagian pelajar SMA/Sederajat,
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi menjadi mimpi yang sangat
berharga, bisa dibilang mimpi itu bagaikan emas dan permata bagi mereka semasa
di bangku SMA/sederajat. Apalagi
perguruan tinggi yang mereka tuju, merupakan perguruan tinggi yang memiliki
legalitas tinggi dibanding dengan perguruan tinggi lainnya di negeri ini, sebut
saja Uiversitas Padjdjaran Bandung.
Beberapa cara dan metode untuk bisa
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, sebut saja kuliah. Di lain sisi, orang yang tidak berkepentingan menanggap
bahwa bangku kuliah adalah salah satu pemicu rusaknya moral dan mental anak
bangsa. Kita sebut saja mereka orang awam,
yang tidak memahami esensi dari adanya pendidikan dalam tatanan kehidupan
beragama, bersosial dan lebih-lebih bernegara.
Padahal, kalau kita tanyakan secara
langsung kepada mereka tentang tujuan hidup mereka, mereka tidak akan luput
dari jawaban bahwa mereka ingin menjadi orang yang berhasil dan sukses. Kalau
kita bahasakan, menjadi orang yang berhasil dan sukses itu, merupakan tingkatan
usaha di mana orang tersebut telah melewati jenjang problematika hidup sehingga
sampailah mereka pada tujuanya.
Nah, dari sinilah konsep hidup dan pola pikir yang
dipelencengkan oleh sebagian orang yang tidak mengerti tentang dunia pendidikan,
sehingga mereka selalu saja mendeskriminasikan dunia pendidikan dan bangku
kuliah. Kesadaran pendidikan dari semua pihak, seharusnya menjadi nilai yang sangat
berharga, dan nantinya dunia pendidikan menjadi realisasi aktif bukan pasif.
Adanya jenjang pendidikan di bangku perguruan tinggi baik
itu Negeri maupun Swasta, pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
mencerdaskan anak bangsa, yang nantinya diharapkan bisa menjadi tunas muda dan
membawa pencerahan baru dalam semua aspek kehidupan lebih-lebih terhadap aspek
keindonesiaan yang harus merek miliki, dengan tujuan sebagai implementasi nyata
bahwa mereka adalah bagian dari bangsa ini.
Tentunya, untuk mencapai perguruan tinggi seperti yang
dituju seperti yang disampaikan sebelumnya, di negeri tercinta ini ada beberapa
cara atau jalan untuk bisa masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan
Tinggi Swasta (PTS), salah satunya adalah melalui jalur Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), di mana jalur tes dan ujian tersebut
dilaksanakan secara kolektif dan bersamaan di seluruh negeri ini. Dan jalur masuk
perguruan tinggi yang kedua adalah jalur mandiri, kalau di UNPAD diistilahkan
dengan Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP), itulah secara garis besarnya.
Tak ayal jika PTN selalu menjadi idaman dan dambaan bagi
setiap pelajar/siswa yang ingin mengubah status kependidikannya ke jenjang yang lebih tinggi atau yang biasa kita sebut
sebagai mahasiswa, yaitu maha dari segala siswa dan memiliki derajat lebih
tinggi dalam konsep kependidikan dibandingkan dengan pelajar/siswa yang masih
duduk di bangku SMA/sederajat. Maka tentunya, realisasi pendidikan di UNPAD
khususnya yang telah berjalan di FIKOM merupakan sebuah prestasi besar.
Pembinaan dari generasi ke generasi dan pemberian bekal
yang cukup menjadi sebuah PR besar bagi civitas akademika yang ada di FIKOM
UNPAD. Hanya saja realisasinya harus benar-benar benar dan berdampak positif
terhadap generasi setelahnya. Karena dikhawatirkan setelah para mahasiswa baru
mengikuti acara orientasi mahasiswa baru, ada tindakan kependidikan yang
terjadi. Untuk itulah, berbagai pihak harus tanggap, sigap dan ketat dalam
memberikan bekal terhadap generasi setelahnya, khususnya ketika hari orientasi
mahasiswa baru, dengan tidak mengindahkan sikap yang tidak seharusnya mereka
lakukan, kekerasan, pelecehan, ejekan, gojlokan dan seterusnya.
FIKOM UNPAD; Pembinaan Generasi Tiada Henti
Dalam kancah perkembangan dunia pendidikan dan tekhnologi
modern saat ini, tak heran jika kemudian banyak dari para calon mahasiswa baru
di seluruh negeri ini memilih Perguruan Tinggi Negeri yang memiliki kapabelitas
tinggi. Salah satunya adalah Universitas Padjadjaran Bandung (UNPAD). Saat ini,
salah satu yang seharusnya menjadi pilihan program studi untuk mahasisaw baru,
adalah program studi yang mempunyai prospek ke depannya. Salah satunya adalah
Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM), di mana fakultas ini merupakan wadah penyalur
untuk mencetak sarjana sehingga ke depannya konsep badcomunication yang telah menjadi budaya di negeri ini, bisa
kembali berakhir dan kembali menjadi konsep komunikasi yang bisa membawa
keberkahan, dan tidak kembali menjadi miscomunication
antara pemerintah dan masyarakat.
Tidak hanya itu pula, harapan lahirnya para pustakawan
handal dan arsiparis, merupakan prospek jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan
UNPAD. Secara mendasar adanya FIKOM UNPAD di negeri ini, akan memberikan
kontribusi sebesar-besarnya terhadap bangsa ini.
Belakangan ini, perkembangan dunia komunikasi berkemban
begitu pesatnya. Sehingga FIKOM UNPAD dengan adanya berbadai sistem
pembelajaran dan sistem perkuliahan yang ada diharapkan bisa menjadi referensi
nyata terhadap perkembangan dunia komunikasi tersebut, tidak hanya ke
jurnalistikan, ilmu komunikasi, dan lainnya yang ada di lingkup FIKOM UNPAD.
Dengan harapan, pembinaan generasi harus benar-benar
sesuaii dengan konsep kemunikasi yang ada di FIKOM UNPAD.
Potensi FIKOM Di Masa Depan
Mahasiswa
sebagai agent of change, itulah
mungkin yang masih terekam dalam benak kita, meski banyak yang masih tersisa
dalam benak kita tentang hal tersebut. Secara garis besar kemandirian suatu
bangsa ketika memiliki anak bangsa yang memiliki anak bangsa yang mumpuni dalam
hal komunikasi, public relation dan seterusnya maka kemandirian bangsa ini
bisa benar-benar tercapa dan terealisasi. Dalam hal ini, FiKOM UNPAD diharapkan
bisa melahirkan anak bangsa seperti harapan di atas.
FIKOM UNPAD mempunyai potensi ke
depannya, tak hanya sekedar dunia perkuliahan yang diperkanalkan melainkan
kreatifitas-kretaiftas yang ada dalam tubuh mahasiswa FIKOM menjadi pengajaran
ekstra yang selau menjadi rutinitas mereka selama tidak berbenturan dengan
jadwal kuliah.
Dengan demikian, mimpi indah anak
SMA/sederajat dulunya, bisa mereka realisasikan dengan baik ketika mereka
benar-benar menjalankan apa-apa yang telah menjadi keharusan dalam belajar.
Lebih-lebih di FIKOM UNPAD.
Namun, ada beberapa hal yang harus
menjadi perhatian semua pihak, yaitu harus adanya pemulihan dan perbaikan dari
segala sektor yang dianggap kurang sebelumnya. Dengan memperhatikan terhadap
keinginan untuk bisa memperbaiki tatanan kehidupan berkomunikasi maka dengan
hal tersebut bisa menjadi rekomendasi bagi civitas-civitas akademika dan Badan
Eksekutif Mahasiswan dan organisasi-organisasi kemahasiswaan, dan nantinya
diharapkan bisa menjadi evaluasi penyelesaiaan problem yang ada.
Dengan
kata lain, gerai peradaban baru FIKOM nantinya benar-benar bisa mencetak
generasi sesuai dengan harapan, yaitu sebagai agent of change apabila proses regenerasinya bisa dilaksanakan
dengan baik dan prefesional. [Tulisan Lama, awal masuk kuliah 2011 lalu]
Label: ESAI
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda