Senin, 16 April 2018

MIRACLE: Kisah Tentang Perempuan yang Hijrah


Semuanya terjadi begitu saja, tanpa direncanakan jauh-jauh hari seperti pernikahan pada umumnya. Aku, seorang gadis 20 tahun yang fakir ilmu, yang belum bisa apa-apa dilamar seorang pemberani yang mau belajar bersama tentang hidup dan mencari ridho Ilahi. Sungguh tak disangka sebelumnya, aku menikah disaat seseorang seusiaku sedang semangat mengejar mimpinya. Dan aku pun sama, semangat meraih mimpi-mimpiku yang sebagian belum tercapai. Mungkin menurut sebagian orang menikah itu menghambat mimpi-mimpi menuju kesuksesan. Namun, kupikir tidak. Justru menikah itu membuka pintu rezeki dari Allah SWT., dalam Islam menikah sangat dianjurkan karena dengan menikah 8 pintu rezeki terbuka, bahkan menikah adalah penyempurna ibadah.

Tujuh hari aku meyakinkan diri untuk memberi keputusan terbaik. Dalam istikharahku, kuterus munajatkan do’a agar tercapai semua mimpi. Kuterus meminta agar Allah SWT., memberiku petunjuk tentang jawaban yang harus kuucap, kuterus mencurahkan segalanya yang kurasakan kepada-Nya agar tidak salah aku dalam melangkah. Disetiap sujudku, selalu berdo’a agar Allah beri aku yang terbaik karena ku percaya apa yang menurutku baik, belum tentu baik menurut Allah. Maka kuserahkan semuanya kepada Sang Penciptaku, Yang Maha Kuasa atas segalanya.

Berawal dari proses hijrahku, aku meninggalkan sesutu karena-Nya. Berusaha menjadi pribadi yang baik sesuai syari’at Islam, menjauhi larangan-Nya, dan berusaha mematuhi semua perintah-Nya di hati dan ucapanku. Dan sungguh aku tidak percaya Allah SWT., menggantinya dengan anugerah yang InsyaAllah terbaik untuk kehidupanku secepat ini. Sampai pada akhirnya, hari itu datang. Yaa hari khitbahku, kutarik nafas dan pasrah kepada-Nya tentang apa yang harus kuucapkan kelak. Allohu Akbar, kata-kata manis tanda mengiyakan niat baik pemuda itu pun terucap dari bibirku, Allah telah menggerakan hati dan bibirku untuk menucap setuju. Semakin percayalah aku kepada Kuasa-Nya, Maha Besar Allah yang berkuasa atas takdir hamba-Nya. Dan tugas manusia hanyala bersabar, ikhlas, bersyukur dan berikhtiar akan kehidupan.

Dalam waktu 14 hari setelah proses khitbah, kami memulai persiapan untuk acara pernikahan. Banyak sekali rintangan yang harus aku dan dia hadapi, tentang beda pendapat keluargaku, tentang bagaimana acara sykuran prnikahan kami nanti, tentang sahabat dan teman-temanku yang meragu karena kita hanya 3 kali bertemu, tentang saudara saudariku yang meragukanku karena tak kenal pria pemberani itu. Banyak hal yang kami pikirkan. Terutama tentang materi, karena keluargaku ketika itu sedang tidak berada dalam kestabilan ekonomi. Namun, kau tau apa yang pemberani itu katakan? InsyaAllah dengan ridho Allah niat baik ini akan dipermudah terlaksana, kata-kata semangat yang terucap darinya yang membuat aku dan keluargaku kuat, pria pemberani itu terus meyakinkan kami untuk bersabar, berdo’a, dan terus berikhtar. Dan yang bisa kulakukan hanyalah berdo’a agar Allah permudah semuanya.

Alhamdulillah, do’a dariku dan ikhtiar dari pemuda itu membuahkan hasil yang InsyaAllah mencukupi kebutuhan syukuran pernikahan kami. Aku dan dia selalu yakin, “jika kita melibatkan Allah disetiap langkah maka Allah akan membantu kita tanpa syarat”. Selalu ada kejutan-kejutan yang menggembirakan dari-Nya untuk yang senantiasa berdo’a. Dan kami sangat percaya akan keajaiban do’a. Akhirnya, Allah SWT. memudahkan jalan kami untuk mengetuk pintu ridho-Nya. Hinga aku dan dia, telah menjadi pasangan halal. Alhamduillah.

Suamiku, bersabarlah membimbing aku menjadi seseorang yang lebih baik. Maafkan aku atas semua kelabilanku yang mungkin menjengkelkanmu, maafkan atas sifatku yang mungkin sering membingungkanmu. Aku hanya seorang gadis biasa yang butuh banyak bimbingan, seorang fakir ilmu yang selalu haus akan ilmu, seorang gadis manja yang selalu ingin dibela. Seorang pemimpi ulung yang terus berusaha mewujudkan semua mimpinya. Bantu aku untuk mewujudkan mimpiku, bantu aku menjadi seorang perempuan yang sholehah, bantu aku menjadi seorang anak, kaka, adik, saudara, sahabat dan teman yang terbaik untuk orang orang disekitar kita. Bantu aku menjadi seorang pribadi penyabar dan menjadi seorang perempuan tangguh yang bisa menuntun semua menuju jannah-Nya.

Jika kau bertanya mengapa aku memilihmu? Sungguh aku tidak tau jawabannya. tanyakanlah semua kepada Allah yang mengarahkan jalan ini kepadaku, yang mengarahkan bibirku untuk mengucap “Bismillah, aku menerima”. mungkin ini juga jawaban atas do’a yang sering kau panjatkan disetiap sujudmu, yang katanya terus meminta aku yang kamu tidak tau bagaimana aku yang sebenarnya. Dan ketika kamu memasrahkan lalu memintaku kepada Allah maka Allah datangkan aku untukmu. Tanpa proses yang lama. Ketika Allah berkata “terjadilah” maka “terjadilah” (kun fa yakun). Tanpa ada yang bisa menghalangi, jika kau ditakdirkan untukku, maka kau akan menemukanku. Dan semoga kamu yang tertulis di Lauh Mahfudz untuk menjadi jodoh dunia dan akhiratku. Aammiin Ya Allah YaRabbal Alamiin.

Dan tak usah khawatir engkau akan apa yang tidak bisa kulakukan, karena aku akan terus berusaha menjadi seorang istri yang sholehah untukmu, berusaha menjadi madrasah terbaik bagi anak-anak kita kelak, berusaha menjadi seorang pribadi yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain, InsyaAllah. Jangan lelah ajarkan aku tentang hidup dunia dan akhirat, jangan lelah membimbingku meski terkadang aku menjengkelkanmu. Seperti yang kau bilang ketika awal didepan orang tua ku. marilah kita sama-sama belajar dan berusaha mengetuk pintu ridho Allah. Semoga Allah memudahkan jalan kita untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang selama ini belum terwujud. Mimpimu adalah mimpiku juga, jadi kita harus terus bersama untuk meraih itu, tentunya dengan melibatkan Allah SWT., disetiap langkah. Karena banyak sekali anugerah-anugerahNya yang telah diberikan kepada kita sampai bisa
berada dalam fase ini.

Didepan sana akan ada banyak rintangan yang akan menguji keutuhan kita, semoga kita bisa melewati setiap rintangan yang ada, dengan Bismillah kuyakin kita bisa melewati setiap kerikil-kerikil dalam rumah tangga yang kita bina.
Akan ada banyak petulangan-petualangan yang akan kami bagikan setiap kejadian yang kami alami, dan tetaplah menjadi pembaca cerita kami, semoga Allah memudahkan aktivitas dan meridhoi setiap langkah kalian. Sampai jumpa di cerita selanjutnya. Salam dari Kania, si pemimpi ulung istrinya Mr. AQJ. Have a good day. Wassalamualaikum Warrohmatullah!

Dikutip dari FP Pemimpi Masa Depan (https://web.facebook.com/pg/Pemimpi-Masa-Depan-209673656274365/posts/?ref=page_internal)

Label: